

by Zeng Wei Jian
Eranya buzzer social media. Ketika news portal berfungsi sebagai toa propaganda. Satu orang jadi “pakar” dengan mudahnya. Kadang jadi “Pengamat DKI”. The next day, nyabet predikat “Pengamat” di masalah China-Palestina.
Mulut Pro Palestina. Kelakuan antek Amerika. Munafik klas berat. China Pro Palestina. Tapi dimusuhin. Dicurigai motif-nya. Seolah omongan “Pakar Beneran”. Padahal Pengamat Jadi-jadian. Aslinya menguntungkan Amerika.
BACA JUGA : Optimisme Pelaku Ekonomi Kreatif untuk Bangkit dari Pandemi
Chairman Mao Zedong support Third World national liberation movements. China terus mendukung PLO dan mengakui Palestina sebagai Negara di tahun 1988.
Palestinian leaders Yasser Arafat pernah 14x datang ke China yang menolak menyebut Hamas sebagai terrorist group. China resmi support “the creation of a sovereign and independent Palestinian state” dengan Jerusalem sebagai ibukotanya.
Selama tahun 1960an, China strongly support the destruction of Israel and its replacement with a Palestinian Arab State.
BACA JUGA : JAGA DIRI agar IMUNITAS tubuh kita TINGGI
Comrade Deng Xiaoping mengurangi bantuan kepada Palestinian military groups. Pasca menghajar Vietnam, dia mengubah doktrin Mao’s People War menjadi Digital War concept. Fokus utama memodernisasi teknologi alat perang.
Saat Operation Pillar of Defense digelar di Gaza Strip, Kementerian Luar Negeri China menyatakan “concern” dan menekan Israel supaya display restraint and avoid civilian casualties.
Tanggal 29 November 2012 China voted Status Palestine sebagai non-member observer state in the United Nations.
BACA JUGA : Kemajuan Industri 4.0 Akan Dorong Indonesia Menuju Sepuluh Besar Kekuatan Ekonomi Global
Di awal tahun 2016, di pertemuan Liga Arab, President Xi Jinping reasserted China’s support for “the establishment of a Palestinian state with its capital being eastern Jerusalem” & mengumumkan bantuan $7.6 million for a solar power stations in the Palestinian territories.
Jadi publik mestinya mencurigai si “Pengamat Jadi-jadian” sebagai Antek yang mengoperasikan sentiment Anti-China & ingin ciptakan destabilisasi Pemerintahan Jokowi dengan menyiapkan Gerakan Hatze Anti Tionghoa di Indonesia.
BACA JUGA : Mengubah Cara Berfikir Menjadi Orang Kaya
- Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2022 Sore Tadi Dikukuhkan
- Bersama ‘Bujang Dare’ Pontianak, PLN Kalbar Gelar Demo Masak Gunakan Kompor Induksi
- Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Pemerintah Jamin Ketercukupan Pangan Nasional
- Tutup ASEAN Para Games XI, Presiden Jokowi: Disabilitas Mampu Cetak Sejuta Prestasi
- Presiden Jokowi Akan Tutup ASEAN Para Games XI Tahun 2022
- Jalin Keakraban, Satgas Pamtas Yonif 123/RW Gelar Olahraga Bersama Masyarakat Papua
- Kontribusi UMKM bagi Perekonomian Besar, Presiden Tekankan Pentingnya Izin bagi UMKM
- Presiden Jokowi Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Platform Daring untuk Dongkrak Omzet
- Kunjungi Pasar Peterongan, Presiden Bagikan Bansos dan Tinjau Harga Kebutuhan Pokok
- BERSAMA RAKYAT TNI KUAT
- Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan bagi 127 Tokoh
- 51 Orang Mantan Warga NII Ucapkan Sumpah Setia Kembali Kepada NKRI
- Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Pemerintah Jamin Ketercukupan Pangan Nasional
- BHAYANGKARA MUDA KALBAR RAIH PENGHARGAAN INTERNASIONAL DARI PBB
- Presiden Xi Jinping Jamin Proyek Kereta Cepat Berjalan Lancar
- Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2022 Sore Tadi Dikukuhkan
- Bersama ‘Bujang Dare’ Pontianak, PLN Kalbar Gelar Demo Masak Gunakan Kompor Induksi
- Kapolres Sintang Titipkan Pesan Kepada Tunas-Tunas Muda Saat Jadi Pembina Upacara Hari Pramuka Ke-61
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.